Minggu, 30 Desember 2018

Teori beternak Steven Van Breemen



Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “Population Genetics“. Tujuan metode ini adalah membangun suatu populasi burung yang ada dalam kandang kita dengan ciri-ciri genetika yang kurang lebih sama (homogen). Misalnya, kalau kita punya 50 burung di kandang, maka semuanya mempunyai ciri kualitas karakter yang relatif sama tentu tidak 100 % sama, tapi kalaupun berbeda tidak terlalu jauh. Dari kesamaan karakter ini, kita akan mampu memunculkan hasil ternak yang selalu stabil mutunya. Artinya, kita bisa mendapatkan stok super breeder unggulan yang pada akhirnya mampu memunculkan super racer.
Metode ini merupakan pengembangan dari teori Gregory Mendel yang dimodifikasi. Aplikasinya dengan menggunakan prinsip perkawinan silang, perkawinan dalam dan perkawinan marga secara sistematis dan tercatat dengan detail. Menurut Mr. Steven, bila kita sukses mengembangkan metode ini, maka kita akan ongkang-ongkang kaki bisa menikmati hasilnya selama 20 tahun lebih…!!
Teori population genetics hanya cocok diterapkan oleh breeder yang serius, konsisten dan mempunyai visi jauh ke depan. Jadi harus diawali dengan suatu angan-angan tentang kualitas burung yang nantinya ingin kita hasilkan.
1. Perkawinan Crossbreeding
Sebelum mulai beternak, kita harus berkhayal dulu. Berkhayal tentang seperti apa typical karakter burung pembalap terbaik yang kita idam-idamkan. Bukan sekedar ikut-ikutan hanya melihat burung-burung juara yang ada. Burung juara belum tentu sempurna. Maka khayalan kita harus jauh lebih bagus dari sekedar burung juara. Agak idealis kelihatannya, tapi inilah cita cita yang harus dicapai, bagaimanapun sulitnya. Untuk perkawinan silang pertama, carilah pasangan indukan yang sesuai dengan kriteria khayalan kita tersebut. Memakai burung juara lebih dianjurkan. Tapi jangan asal comot!!!. Burung juara banyak ragam typikal kerjanya. Misalkan ingin punya burung dengan typical jarak jauh yang slim, maka carilah burung juara yang tipikal kerjanya jarak jauh yang slim. Kemudian cari juga pasangan betinanya yang keturunan burung typical jarak jauh yang slim. Hasil dari perkawinan silang pertama ini diharapkan muncul burung-burung dengan karakter jarak jauh yang slim secara merata pada anakannya. Perkawinan silang pertama ini saya anggap adalah tahapan yang paling penting untuk pondasi tahapan perkawinan berikutnya. Hasil anakan 75% harus rata karakternya. Ini untuk menghindari resiko besar pada tahapan breeding selanjutnya yaitu perkawinan dalam dan menghindari set back yang bisa membuang waktu percuma.
2. Perkawinan Inbreeding
Tujuan perkawinan dalam adalah mencetak indukan (parental stock) yang menyatukan sifat-sifat positif yang dimiliki agar lebih kuat daya turun ke anaknya (dominan).
Hasil inilah yang saya sebut “investasi”, modal dasar dan aset ternakan kita yang sangat berharga. Anakan hasil perkawinan dalam, biasanya tidak memiliki ‘vitalitas’. Yaitu rentan terhadap penyakit, dan fisik/staminanya loyo. Ini tidak menjadi masalah, karena tujuan utamanya adalah untuk parental stock, bukan untuk dijadikan pembalap. Syukur-syukur kalo ternyata hasilnya bisa jadi pembalap. Pada akhirnya, kurangnya vitalitas ini dapat diperbaiki melalui tahapan berikutnya.
3. Perkawinan Linebreeding
Setelah dapat modal dari perkawinan dalam, diperkuat lagi dengan perkawinan marga. Bila dipasangkan (misalnya) dengan paman yang punya typical jarak jauh yang slim, hasilnya sudah bisa dipastikan : burung dengan karakter jarak jauh yang sempurna serta sangat dominan. Mungkin inilah yang dimaksud oleh Steven sebagai “super breed”. Yaitu burung yang memiliki daya turun indukan yang kuat terhadap anak-anaknya.
4. Perkawinan Backcrossing
Super breeder ini boleh dicoba untuk disilangkan dengan burung dari trah lain (perkawinan silang kedua). Tujuannya untuk menambah daya vitalitas dan menyempurnakan karakter. Kalau di kawin silangkan dengan burung lain yang typical jarak jauh, hasilnya pasti burung dengan typical jarak jauh yang sempurna. Kalau di kawin silangkan dengan burung yang sifatnya agak berbeda, typical jarak jauhnya hanya sedikit dan tenang misalnya, maka typical jarak jauhnya tidak akan hilang. Justru kita berharap burung dengan tipikal jarak jauh dan tenang. Inilah yang dimaksud Mr. Steven sebagai : ”Super Racer”.
Beberapa prinsip yang harus dipahami :
- Tujuan utama teori population genetics adalah untuk melestarikan karakter/sifat-sifat unggul dari indukan (untuk mudahnya kita pake saja istilah “geno-type”) , bukan mempertahankan ciri-ciri fisik (feno-type). Dengan kata lain, tujuan teori ini adalah menciptakan ‘”super breeder”.
– Perkawinan Inbreeding pada prinsipnya adalah upaya menggabungkan sifat-sifat/ karakter dua burung yang berbeda, baik karakter yang positif maupun yang negatif. Ingat, tidak ada burung yang sempurna. Oleh karenanya rumus perkawinan Inbreeding adalah “the best vs the best”. Mr Breemen memakai istilah “super breeder” vs “super breeder”. Yang kedua, super breeder harus mempunyai karakteristik yang dapat mendukung “khayalan” kualitas burung yang ingin dihasilkan dari ternak kita. Misalnya kalau kita menghayalkan bahwa hasil ternakan kita harus typical jarak jauh, maka cari indukan yang typical jarak jauh. Kalau sekarang belum memiliki atau belum mampu memiliki indukan yang “ideal”, menurut saya tidak perlu khawatir karena kualitas indukan dapat diperbaiki melalui perkawinan Crossbreeding.
Mungkin ada yang bertanya, kalau kita sudah punya “super breeder” kenapa tidak itu saja diternak dan nggak perlu repot-repot pakai teori population genetics?? Kalau tujuan kita ternak hanya jangka pendek memang teori population genetics tidak perlu, tapi seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan kita adalah jangka panjang. Perlu diingat bahwa super breeder yang kita punya suatu saat akan mati, mandul, atau sakit. Kalau ini terjadi maka kita kehilangan modal. Itu sebabnya banyak peternak besar yang gagal mempertahankan standard kualitasnya dan terus menurun. Dan banyak burung-burung juara yang terputus generasinya.
– Perkawinan Crossbreeding yang pertama adalah pada saat awal memulai ternak dimana indukan berasal dari dua darah (strain) yang berbeda sedangkan perkawinan Crossbreeding yang kedua dilakukan dengan dua tujuan, yaitu apabila kita ingin memproduksi pembalap dan untuk memperbaiki kualitas darah yang sudah ada (menambahkan elemen baru atau “additive characteristics” yang sudah ada).
– Aplikasi teori population genetics menuntut adanya sistem seleksi yang ekstra ketat. Beberapa waktu yang lalu ada pendapat yang mengatakan untuk bisa memakai sistem perkawinan Inbreeding, maka kita harus menjadi ahli “membunuh” burung. Istilah ini sebenarnya hanya untuk memberikan tekanan bahwa anakan yang akan melanjutkan generasi indukan harus diseleksi secara ketat. Myron Kulik menyarankan, pilihlah anak betina yang mirip bapaknya dan anak jantan yang mirip ibunya. Yang perlu dipahami, pengertian “mirip” disini bukan mirip secara fisik, tapi yg lebih penting adalah karakternya (tetapi kalau secara fisik juga mirip ya tidak apa-apa). Di sini lagi-lagi diperlukan “feeling” dan keahlian dalam melakukan seleksi. Agar kita bisa melakukan seleksi, misalnya untuk mengambil 1 pasang pada setiap generasi kita teteskan 5 pasang, lalu dari situ dilakukan seleksi untuk menentukan 1 pasang yang akan melanjutkan karakter moyangnya (ancestors). Semakin banyak pilihan yang akan diseleksi, akan semakin bagus.
– Hasil perkawinan Inbreeding selalu ditandai dengan ciri-ciri kehilangan vitalitas (burung hasil perkawinan Inbreeding menunjukkan gejala penurunan vitalitas). Prof. Anker bahkan menegaskan bahwa semakin besar hilangnya vitalitas pada burung hasil perkawinan dalam berarti effek dari perkawinan dalam itu lebih bagus.
Burung hasil perkawinan Inbreeding tidak cocok untuk lomba, tapi hanya cocok untuk menjadi indukan (orang Eropa biasanya beli burung bukan untuk dimainkan tapi untuk diternak. Turunanya nanti yang dimainkan.
Vitalitas yang hilang itu akan didapatkan kembali apabila hasil perkawinan Inbreeding ini disilangkan dengan burung lain. Perkawinan Inbreeding dimaksudkan untuk membangun sifat-sifat yang akan selalu diturunkan kepada turunannya (offspring), sedangkan perkawinan Crossbreeding untuk menambah sifat-sifat/karakter yang sudah ada seperti menambah vitalitas dan kekuatan.
Dengan perkawinan Inbreeding kita bisa memperbaiki kualitas yang jelek. Perkawinan Inbreeding adalah pengurangan variasi atau keragaman. Semakin banyak/sering suatu darah tertentu (strain) dilakukan perkawinan Inbreeding maka turunannya akan mirip satu sama lainnya.
Menjodohkan bapak dan anaknya yang cewek atau ibu dengan anaknya yang cowok lebih efektif hasilnya dari pada menjodohkan kakak dengan adiknya (meskipun sama-sama perkawinan Inbreeding tapi sepertinya dampaknya berbeda).
BREEDING METHOD dari keluarga Janssen. Dengan cara breeding ini mereka sukses mempertahankan strain ini agar bisa terus menerus menjadi burung TOP.
1. Methode I
2 ekor betina dari sama bapak lain ibu (atau sama bapak sama ibu), anak kakak yang jantan disilang dengan adik (keponakan jantan x tante betina ). Dengan cara F2 x F1.
Contoh: A adalah bibit jantan yang sangat istimewa atau Sang Juara.
               A X B = C betina,     
    P Jantan lain X C = G jantan
               A X D = E betina                                                                      G X E = Z
2. Methode II
2 ekor jantan dari sama ibu lain bapak (sama ibu sama bapak), adik disilang dengan anak betina dari kakak
(Paman jantan x keponakan betina ). Dengan cara F1 x F2.
Contoh: B adalah betina yang sangat istimewa atau Sang juara.
               A X B = C jantan, C x P betina lain = G betina
               D X B = E jantan
                                                        E X G = Z
3. Methode III
2 ekor jantan dari sama bapak lain ibu (sama bapak sama ibu), adik disilang dengan anak betina dari kakak (paman jantan x keponakan betina ). Dengan cara F1 X F2.
CONTOH: A adalah jantan yang istimewa atau Sang Juara.
                   A X B = C jantan, C X P betina lain = G betina
                   A X D = E jantan
                                                      E X G = Z
4. Methode VI
2 ekor jantan dari sama bapak lain ibu (sama bapak sama ibu), anak jantan dari kakak disilang dengan anak betina dari adik (saudara sepupu disilang). Dengan cara F2 X F2.
CONTOH: A adalah jantan yang sangat istimewa atau Sang Juara.
                   A X B = C jantan, C X P betina = S jantan
                   A X D = E jantan, E X Q betina = Y betina
                                                      S X Y = Z
Anakan Z yang lahir dari ke 4 breeding method ini selain bisa disimpan untuk bibit, juga bisa dilombakan. Karena method tersebut inbreeding-nya tidak terlalu dekat. Yang disebut inbreeding dekat yaitu: bapak x anak, anak x ibu, atau silangan Saudara Kandung (sama bapak sama ibu). 

Memilih induk merpati untuk breeder


Memilih bibitan yang baik utk dijadikan Breder bukan lah hal Gampang tapi juga tidak usah dipikirkan terlalu sulit.. karena Merpati yang SERING Juara baik tingkat lokal s/d Nasional pasti memiliki postur tubuh yang prosposional hampir mendekati Sempurna. Namun memilih postur merpati yang hampir sempurna ini yang sulit, karena kita hanya berpatokan pada organ luarnya saja spt : Kepala, badan, ekor, kaki,bulu namun juga meliputi tulangan, pernafasan maupun tingkat Intelegensi merpati.
Sedang Penghobby Merpati entah itu yang sdh berpengalaman puluhan tahun bermain merpati atau bahkan yang belum lama kebanyakan hanya mempelajari karakter merpati dari fisik luar saja, jarang yang mau mendalami sampai dengan organ dalam dan intelegensi ( tingkat kecerdasan ).
Kembali kepokok permasalahan bagaimana memilih breder yang baik, utk dijadikan indukan apa perlu dilihat prestasinya apa musti harus tingkat Nasional atau cukup dilihat tingkat lokal saja, dalam hal ini tidak bisa dijadikan pedoman karena juara nasional kalo hanya sekali ( entah kebetulan apa tidak kita tidak tahu ), Sedangkan Juara lokal kalo rutin / sering apa kita ragu utk menjadikan indukan. Merpati Juara Nasional berapa harganya ????
Disinilah kita harus pandai memilih dengan bijak, kedua contoh merpati diatas memiliki potensi yang sama kuat dalam menurunkan Trah yang juara kepada anak2nya...

Yang terpenting merpati yang akan kita jadikan Breder harus memiliki criteria yang memenuhi Syarat dan terseleksi spt :

1.    Trah jawara istilah ini sering kita gunakan, dimana dalam kamus bahasa Indonesia Istilah Jawara adalah Jagoan, Pendekar atau kita definisikan Jagoan, jawara atau pendekar dimana setiap bertarung sering menang atau bahkan tak terkalahkan. Sehingga dalam dunia Merpati kalo kita gunakan istilah Trah  jawara bahwa keturunan burung tsb sudah sering menang bila dilombakan dan sering juara.

2.  Tubuh yang proposional, pemahaman tubuh merpati yang proposional tentunya ini tidak terlalu sulit karena hamper semua pemain merpati baik pemula maupun senior sudah banyak paham istilah tubuh yang proposional karena referensi cirri ciri fisik merpati yang proposional sudah banyak.

3.   Intelegensi yang baik , Intelegensi atau dalam dunia merpati sering kita sebut bahwa merpati tersebut pandai, gampang dilatih, jalur lurus termasuk mental yang baik karena cepat hafal dilatih walaupun sering pindah – pindah lapangan, dilatih tidak muteran atau bingung setiap dilatih apalagi pindah lapangan serta cepat mengenali betina geberan atau pemilik dan kaos team nya.

4.    dan Sistem pernafasan yang sempurna, mungkin istilah Sistem Pernafasan yang sempurna bagi dunia merpati balap tidak terlalu penting dan jarang sekali pemain yang memperhatikan ini karena istilah ini banyak yg dijadikan pedoman oleh merpati pos yang jarak lepasan hingga 100 km lebih sedang pada merpati balap yag jarak lepas antara 1 km pernafasan tidak menjadi hal yang penting apalagi ditunjang dgn criteria diatas yang sudah proposional, namun dalam pernafasan jangan sampai tidak diperhatikan karena banyak dijumpai burung yang pada saat dilatih terbang begitu cepat (sprint) atau hinggap kebetina dengan cepat ( shoot atau tembak ) baik ternyata begitu jauh seperti terbang di tempat kalah dengan merpati yang terbang seperti pelah satu – satu namun cepat sampai ke betina / joki, factor ini yang menjadi penyebab adalah system pernafasan yang kurang baik, sehingga untuk menilai system pernafasan yang baik selain bentuk fisik yang harus diperhatikan juga dilihat pada saat dilatih dimana merpati tsb control antara terbang dan sampai ke betina tidak terlalu terburu – buru terbang krn secara logika merpati pun mampu mengkontol jarak yang harus di tempuh dgn pernafasan yag harus digunakan….. Selamat Mencari..

Cara merawat merpati kolong yang baik


Cara merawat burung merpati tinggian adalah salah satu tips paling banyak dicari oleh penggemar Merpati. Burung Merpati juara di arena lomba tidak jadi begitu saja, tentu ada upaya dari pemilik merawat dengan penuh perjuangan. Perawatan harus sudah mulai dari merpati masih kecil dan terus di upayakan sampai ikut lomba. Lomba yang diikuti tidak cuman satu kali tapi sudah berkali kali.

Merpati tinggian adalah Merpati yang biasa dilombakan dengan cara melepas burung dari jarak tertentu dan finish pada tempat yang telah disediakan. Jarak pelepasan burung di tentukan dari acara lomba, bisa 1-2 Km atau bisa juga diatas 5 Km. Tempat finish juga bermacam-macam ada kala panitia menyediakan kolong dan juga ada meja atau kandang. Burung harus mendarat tepat pada sarana yang telah disediakan, sebelumnya sudah di sepakati oleh peserta lomba. Burung yang diterbangan adalah burung jantan sedangkan betina untuk klepak memancing jantan mendekati lokasi.

Penggemar burung Merpati tinggian terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, karyawan biaya atau orang kebanyakan. Mereka rata-rata penghobi Merpati sekaligus peternak. Sebagian ada yang telah mendapat keuntungan tinggi dari hasil jual beli burung merpati. Uniknya keuntungan didapat selain dari penjualan burung dan telur tapi juga dari sewa. Sewa merpati bisa dipakai untuk lomba atau untuk pejantan. Burung yang disewakan adalah Merpati telah mempunyai prestasi bagus di arena loma.

Umumnya para hobiis tidak saja merawat tapi juga ternak Merpati. Peternak tidak memelihara satu jenis merpati saja, tapi berbagai macam jenis merpati seperti merpati pos, merpati tinggi merpati balap dll. Khusus Merpati tinggian harga sangat baik bisa diatas Rp. 1 juta bahkan banyak sepasang Merpati tinggi dihargai diatas Rp. 5 juta. Merpati dihargai tinggi yaitu sudah mempunyai pretasi. Untuk berpretasi perlu perawatan dan latihan yang baik mula dari anakan.
Merawat Merpati tinggi juara masing masing orang berbeda, itu sah sah saja. Berikut ini salah  satu cara perawatan Merpati tinggi yang sudah pernah berprestasi dikutip dari penghobi Merpati.

Cara ini sangat sederhana dan sudah banyak para penghobi yang menerapkan untuk merpati saat akan lomba. bukan halnya perawatan harian saja perawatan saat akan lomba juga dianjurkan dengan sebaik -baik mungkin agar burung jadi Vit atau segar.apa lagi burung kita ini terbilang bagus jika perawatan kurang baik kinerja burung akan tidak memuaskan.ada cerita tentang teman saya dia merpatinya dibilang bagus akan tetapi siteman saya ini  tidak memperhatikan merawatannya lama kelamaan saat diperlomba kinerja burung menurun tidak sesuai yang diharapkan akhirnya lama kelaman burung tersebut dijual dan sipemilik baru ini merawat dengan baik dari segi perawatan harian hingga saat akan diperlombakan pada akhirnya burung tersebut sangat memuskan pemiliknya.
nah begitulah perawatan sangat dianjurkan karna sebagus-bagusnya merpati kalau perawatannya kurang baik atau burung tersebut tidak Vit akan kalah dengan burung yang vit yang kualitasnya burung sama rata.
Maka dari itu merawat burung merpati yang akan dilombakan atau perawatan harian sangatlah penting agar burung tersebut vit dan kinerjanya bisa maksimal melalui dengan perawatannya.

  • Malam sekitar jam 19:00 tepatnya pada hari minggu burung cabut telor,telor diambil dari sangkar
  • Keesokan hari burung di mandikan sehingga basah kuyup lalu dijemur dibawah sinar matahari sampai bulu-bulu merpati kering dalam posisi penjemuran  jantan diatas betina dibawah.
  • Sehabis dijemur burung merpati diangin-anginkan sekitar 40menit kasih minum pakan jagung sedikit saja sekitar setengah genggam tangan.
  • Sehabis diangin-anginkan burung masukan kandang atau gupon
  • Disore hari burung dikeluarkan kasih makan  atau bisa juga makanannya dioplos sama beras merah dengan oplosan jagung lebih banyak dari pada beras merah.
  • Pada keesokan hari tepatnya pada hari kedua lakukan hal yang sama seperti pada hari kesatu mandikan dan jemur,kasih makan sedikit masukan kegupon sore hari keluarkan merpati kasih makan.bedanya pada hari kedua dimalam hari burung dikawinkan minimal kawin 1x, pada hari kedua biasanya burung sudah mulai kawin, lalu beri suplemen agar burung merpati menjadi vit dengan cara dilolohkan diberikan setiap hari mulai dari hari kedua sampai pada hari lomba.
  • Pada hari ketiga lakukan hal yang sama pada hari kedua mandikan,jemur,diangin-anginkan, kasih makan. masuk gupon, sore hari kluarkan burung kasih makanan oplos malam hari kawinkan, kasih suplemen lalu masukkan gupon.
  • Pada hari keempat biasanya burung sudah giring. perawatan hari keempat burung tidak usah dimandikan atau dijemur hanya dihangatkan saja dibawah sinar matahari cukup 5menit.sore hari boleh saja dibawa kelapak atau boleh saja di pus-up naik turun saja buat melemaskan otot.
  • Hari kelima burung mulai giring keras bawa kelapak.sebisa mungkin untuk bawa kelapak dalam kondisi burung giring keras.
  • Hari keenam dan ketujuh siap untuk kelapak untuk mengikuti lomba lihatlah perbedaannya.

Begitulah tips tipsnya agar burung merpati anda menjadi vit dan kinerja memuaskan pemiliknya.
soal kejuaran adalah rejeki tergantuing dari rejekinya manusia hanya berusaha sebaik mungkin.

Cara melatih merpati kolong untuk dilombakan


kita akan membahas cara melatih merpati kolong yang baik dan benar hal ini saya sarankan agar kalian melatih burung merpati pada piyik agar hasil nya nanti memuaskan pertama tama kamu pilih dan cari piyik yang oke jangan piyik yang loyo , kita mulai dari penjodohan sampai finis ya ikuti langkah di bawah ini :
  1. Pilih piyik untuk di jodohkan
    Hal yang paling pertama kita memilih piyik jantan yang akan di buat merpati kolong yang handal , pilih lah piyik yang mempunyai kanuragan yang oke dan keturunan atau trah yang bagus tidak perlu trah yang mahal atau juara seperti jendral dan merpati nasional lain nya . kita hanya perlu tau karakter dari indukan nya mantap atau tidak jika kita tau indukan nya karakter giring terbang nya bagus , nah piyik nya kita coba

    Biasanya piyik yang akan di jodohkan lar 5 sudah mulai mau jodoh tapi jangan di jodohkan nya terburu buru tunggu sampai si piyik benar benar beranca dan ingin di jodohkan kemudian cari betina yang lebih tua dari piyik tersebut dan warna nya yang di sukai oleh piyik tersebut tapi biasanya piyik lebih menyukai betina yang warna nya mirip dengan indukan nya , langkah menjodohkan kita bahas  pada tahap ke dua
  2. Proses penjodohan piyik
    Untuk lebih mudah menjodohkan piyik kita jangan langsung memasukan kedua nya dalam satu kandang kita bisa jemur dan mandikan tiap pagi berdua nya dalam satu dongdang yang berdekatan namun jangan di satukan proses penjemuran kira kira 2 jam tergantung pada cuaca jika cuaca terlalu panas 1 jam pun cukup , proses ini di lakukan selama tiga hari dan jika sudah di jemur masukan kandang dan beri makan pada kandang yang berbeda, jika sudah tiga hari . proses pemandian dan penjemuran masukan ke dua nya dalam satu kandang jemur seperti kandang untuk menjemurkan ayam , biasanya si burung akan langsung ber jodoh jika sudah ber jodoh kita masuk pada tahap ke tiga
  3. Giringan perdana
    Jika piyik tadi yang sudah di jodohkan selanjutnya akan masuk pada tahapan giringan pertama atau giringan perdana giringan perdana ini burung jangan di bawa ke mana mana atau di lop jauh biarkan di pale pale saja dari dogdang ke tangan ke dong dang lagi begitu seterusnya sampai satu giringan ini habis, tahapan ini berguna untuk si burung atau piyik pengenalan pada betina nya agar nanti di lapak ada betina yang sama tidak melenceng
  4. Pecah telor
    Setelah giringan perdana tadi biasanya bebrapa hari kemudian burung akan bertelur biarkan saja bertelur dan mengerami selama satu minggu , setelah satu minggu kamu pecahkan telur nya namun pecahkan telur nya ambil malam hari dan pecahkan, kemudian pagi nya kandang bersihkan dan burung jemur kembali setiap pagi seperti hal nya proses penjodohan namun jika sudah di jemur masukan satu kandang yak an sudah berjjodoh
  5. Giringan ke dua
    Giringan ke dua ini tahapan focus pada betina masih di kandang jangan di bawa ke lapak , biarkan lop dikit satu sampe dua meter terus samapai giringan ke dua ini habis , jika sudah habis kemudian burung akan bertelur kembali dan lakukan kembali proses pemecahan telor seperti langkah no 4
  6. Giringan ke tiga 
    Giringan ke tiga ini si burung mulai bawa ke lapak namun jangan langsung lop jauh biarkan satu giringan lop jarak dua meter sampai giringan ke tiga ini habis terus lop jarak dua meter ke patek agar si burung benar benar paham patek kemudian jika tahap giringan ke tiga ini habis maka burung akan bertelur kembali dan lakukan kembali proses pemecahan telor
  7. Giringan ke 4 terbang sendiri 
    Nah giringan ke empat ini burung bisa di lop bertahap ampe jarak 300 sampai 500 meter bertahap terbang sendiri jangan pake pelatih atau brung lain nya yang sudah paham atau burung sudah jalan , terus lakukan terbang tunggal hingga satu giringan ini habis
  8. Giringan ke 5 terbang gandeng
    Nah pada giringan ke lima ini mulai terbang gandeng kita bisa gandengkan dengan burung yang sudah jadi juga tidak apa apa terus lakukan terbang gandeng ini namun jarak tempuh jika sudah jauh jangan di turunkan ya jarak tempuh nya
  9. Burung terbang lot B tahapan masuk kolong
    Jika burung sudah di terbang dandi jarak jauh seperti lot B jangan sampai di paksa untuk masuk kolong jika burung di terbang mulai kelihatan langsung geber terus lakukan langkah ini hingga satu kali giringan
  10. Burung terbang Lot A mulai masuk kolong
    Nah giringan selanjutnya baru si burung di terbang di lot A dan mulai masukan ke kolong atau patek karena si burung sudah benar benar paham patek selanjutnya kita pahamkan terus untuk selalu masuk kolong .

Jika anda mengikuti langkah ini dengan pasti dan terperinci sesuai urutan saya jamin burung anda akan joss , meskipun tidak juara namun hasil nya akan memuaskan dan harga jual burung anda pun akan meningkat , demikian postingan kali ini jika ada pertanyaan atau saran mengenai tutorial atau tips yang anda inginkan dengan terperinci saya akan bahas , anda bisa tinggalkan di kolom komentar di bawah. 

Cara membuat jamu merpati


Racikan Jamu Untuk Merpati tinggian

Bahan :

1. Kuning telur ayam kampung/ bebek/Entok tiga butir.
2. Madu alam murni/klanceng 10 sedok makan.
3. Kunyit/kunir yg sudah di haluskan 10 sendok makan.
4. Kencur yg sudah di haluskan 5 sendok makan.
5. Temu kunci 1 ujung jempol.
6. Ubi rumput teki. 5 buah.
7. sarang burung walet (Jika Ada).

Cara pembuatan :
1. Kuning telur dicampur dengan madu, aduk sampai kental.

(kalau kuning telur tidak mengental
berarti madunya bukan madu
murni alias madu palsu).
2. Temu kunci dibakar kemudian diparut atau ditumbuk hingga halus.
3. Kunyit dan kencur Serta Umbi Rumput teki yg sudah di bakar sbelum di haluskan.
4· Semua bahan dicampur dengan adonan kuning telor dan madu, aduk sampai rata dan kental.
5· Jemur diterik matahari sampai setengah kering, baru kemudian buat butiran–butiran pil kecil,
jemur lagi dan siap sebagai asupan player.
6· Pada saat merpati tinggian latihan diberikan tiap malam dan dalam kondisi istirahat cukup.
berikan 2 – 3 hari sekali 1 butir.

Asupan tambahan 2 hari sebelum latihan :
Tambah asupan hati ikan laut yang telah dikeringkan secukupnya.

Tambahkan seminggu sekali :
- Minyak Ikan/Scott Emulsion
- Vitamin A
- Vitamin B komplek
- Vitamin C

Sayangilah merpatimu, Kelak mereka akan membuatmu bangga.

Cara mengobati merpati kesayangan yang cacingan


Cacingan adalah penyakit yang pada umumnya bisa dialami oleh semua makhluk hidup, baik manusia ataupun hewan. Tetapi di sini khusus pada burung Merpati, cacingan yang menyerang burung merpati bisa melalui berbagai cara, bisa melalui makanan dan minuman yang tercampur dengan kotoran burung / tidak vertil atau bisa juga melalui pori-pori pada kaki burung. Biasanya ini terjadi pada kandang yang kotor.

Merpati pada umumnya akan mudah terserang penyakit cacingan jika tidak dijaga kebersihan lingkungannya, baik kandang ataupun makan dan minuman yang dikonsusmsi Merpati maupun tempat makan dan minumnya. Telur cacing yang tersebar dalam kandang dapat dengan mudah ikut masuk dalam tubuh Merpati melalui pori-pori kulit kaki.

A.  Gejala Cacingan

Jenis cacing yang biasa menyerang merpati pun ada 3 jenis, tapi gejala yang di timbulkan dari masing-masing cacingt tersebut hampir sama. Secara kasat mata, kita dapat mendeteksi gejala cacingan jenis apa yang menyerang burung merpati, sebagai berikut:

1.  Worms (acaridiasis) atau biasa disebut cacing gelang. 

Berwarna putih dengan bentuk bulat melingkar, ukurannya antara 2 – 5 cm dan biasanya ditemukan di usus kecil. Larva cacing ini dapat menembus dinding usus dan berpotensi mempengaruhi organ-organ vital seperti paru-paru dan hati.

Merpati yang terinfeksi acaridiasis akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
1.    Kehilangan selera makan.
2.    Merpati terlihat lemah.
3.    Bentuk kotoran tidak konsisten.
4.    Merpati terus menerus kehausan.
5.    Bulu acak-acakan dan buram.
6.    Muntah.
7.    Parasit dapat dengan mudah dilihat dalam tinja dan bahkan dalam muntahan.

2.  Capillaries

Mempunyai panjang antara 9-16 mm, berwana kuning gelap dan cenderung untuk tinggal di usus besar. Mereka sangat kecil dan tipis sehingga hampir mustahil untuk melihatnya dengan mudah.

Merpati yang terinfeksi capillaries akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
•    Mengurus dengan cepat
•    Kotoran berwarna hijau, mencret (diare) hijau
•    Selalu kehausan
•    Bulu kusam
•    Bulu ekor kusut dan biasanya ada noda kotoran berwana kehijauan

3.  Tapeworms atau biasa dikenal dengan sebutan cacing pita

Biasanya berbentuk datar dan panjang, panjangnya dapat mencapai 20 cm. Pada bagian depan terdapat mulut yang mempunyai 3 buah bibir dan masing-masing mempunyai gigi yang tajam. Merpati yang terinfeksi cacing pita dalam waktu yang lama akan menyebabkan borok di dinding ususnya. Ini yang menyebabkan pemulihan merpati berjalan perlahan walaupun cacing pitanya sudah berhasil dikeluarkan/dibasmi. Sangat penting untuk segera mengobati merpati apabila muncul gejala terinfeksi cacing pita agar tidak menimbulkan borok/bisul pada ususnya.
Merpati yang terinfeksi tapeworms akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
•    Selalu kehausan
•    Kotoran mencret (diare) dan keras secara bergantian dalam waktu yang singkat
•    Menjadi kurus
•    Bulu-bulunya kusut
•    Merpati terlihat lesu dan tidak bergairah
•    Telur cacing pita terlihat dalam kotoran merpati

B. Pengobatan

Jika kita sudah mengetahui bagaimana Cacing masuk ke dalam tubuh dan gejalanya, maka hal yang harus dilakukan adalah upaya pencegahan dan pengobatan. Pencegahan dapat kita lakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah menjaga kebersihan kandang, melakukan penyemprotan disinfektan, menjaga kebersihan wadah makanan dan minuman, serta menjaga kebersihan pakan dan minuman yang dikonsumsi merpati

Jika kita menggunakan kandang sistem baterei, tentunya akan lebih mudah melakukan kontrol kondisi kebersihan kandang, namun akan sedikit mengalami kesulitan jika merpati yang kita pelihara, kita umbar di kandang koloni, atau di alam bebas. Jika merpati kita sudah terlanjur terserang cacingan, ada baiknya segera melakukan pengobatan agar tidak berujung pada kematian. Sebelum melakukan pengobatan, ada baiknya memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
•    Jangan memberikan obat cacing saat burung masih meloloh
•    Jangan memberikan obat cacing saat stamina burung menurun.
•    Puasakan burung minimal 12 jam sebelum diberikan obat.
Pengobatan Kimia
Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada waktu-waktu sebagai berikut :
Merpati muda, pada usia 9 minggu lebih
Merpati lomba, pada saat sedang mengerami telur/istirahat
Indukan, 7 minggu sebelum mulai diternak

Skema pengobatan:

Hari ke-1 :
1. Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum merpati diberi makan dan biarkan puasa sampai sore hari. Biasanya cacing akan mati/keluar dari badan merpati pada siang hari.
2.  Keuntungan dari penggunaan Albend OS cair ini adalah jarang sekali dimuntahkan kembali oleh merpati karena memang dibuat khusus untuk merpati.

Hari ke-2 :
•    Semprot kandang dengan disinfektan seperti Rodalon atau lainnya.
•    Berikan multivitamin

Hari ke-3 sampai 5 :
Berikan prebiotik. Untuk prebiotik, Raptor Pigeons Farm menggunakan produk bio janna 6 for birds. Silahkan klik foto dibawah ini untuk menuju situs produsen bio janna 6 for birds.

Hari ke-6 :
Berikan multivitamin. Raptor Pigeons Farm menggunakan VITAREST untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada merpati karena produk ini mudah digunakan dan terbukti kualitasnya. Klik disini untuk keterangan detail mengenai VITAREST.

Pengobatan Alami

Cacing pada burung merpati juga bisa kita obati dengan cara herbal atau alami, dan ada 2 cara, sebagai berikut:

1.  Buah Jambe
Buah jambe bisa untuk mengatasi cacingan pada burung merpati. Jika merpati yang cacingan mengkonsumsi jambe maka cacing dalam perutnya ikut keluar pada kotoran merpati. Cara membuatnya adalah buah jambe di jemur sampai kering terus dihaluskan. Cara pemberianya bisa dispet atau dibuat butiran yang dicampur gula jawa. Pemberian sebaiknya keadaan tembolok merpati kosong agar supaya cacingan obat jambe bisa secara maksimal membunuh cacing.

2.  Bawang Putih
Bawang putih juga dapat untuk mengatasi cacingan pada merpati. Potong kecil-kecil dan lolohkan pada merpati 2 - 3 potong tiap sore.

C. Pencegahan

1. Bersihkan tempat kotoran merpati secara teratur dan pastikan selalu dalam keadaan kering
2. Gunakan disinfektan yang sesuai dengan teratur
3. Pastikan makanan yang disediakan untuk merpati tidak tercampur dengan kotoran merpati
4. Pengobatan cacingan terhadap merpati dilakukan secara bersamaan untuk seluruh merpati yang ada di kandang.
5. Selalu karantina terlebih dahulu semua merpati baru yang akan masuk ke kandang kita
6. Lakukan pemberian obat cacing seperti langkah-langkah diatas secara teratur. Pengobatan ke-2 setelah langkah diatas dilakukan 2 minggu kemudian, setelah itu lakukan setiap 3 bulan sekali.

Demikian sharing pengalaman dari saya, untuk upaya pencegahan berikutnya, berikan obat cacing sebulan sekali. Semoga bermanfaat

Cara mengobati merpati yg terkena patekan


Patek adalah salah satu penyakit yang juga sering menyerang pada burung merpati dan terkadang juga disebut dengan kutil merpati. Jenis penyakit ini merupakan penyakit burung merpati yang disebabkan oleh virus.
Virus tersebut dapat disebabkan okeh faktor lingkungan yang kurang bersih, oleh nyamuk dan kebiasaan dari burung merpati itu sendiri.
Kemudian jenis penyakit ini juga akan menyebabkan kulit merpati menjadi bengkak kecil-kecil, seperti halnya terkena kutu air pada manusia.
Jenis penyakit ini akan menyerang lapisan epidermis di bagian kulit merpati khususnya di bagian yang terbuka.

Ciri Ciri Penyakit Patek Pada Merpati

  • Kulit melepuh seperti kulit yang terbakar
  • Kulit menjadi tampak bintik – bintik atau muncul benjolan di mana – mana
  • Menyerang juga pada bagian kulit, seperti dikaki, kelopak mata, dan juga di area kulit lainnya.

Cara Mengobati Penyakit Patek Pada Merpati

Cuci kaki merpati dengan sebersih mungkin menggunakan air hangat, selanjutnya alas kandangnya sebaiknya juga empuk agar luka tidak bertambah parah.

Sedangkan untuk pengobatan tergantung dari seberapa parah tingkat lukanya apabila telah lebar penyakit ini pada umumnya akan sangat sulit disembuhkan. 

Akan tetapi jika patek masih kecil kemungkinan bisa sembuh lebih cepat.  Caranya dengan mengoleskan minyak tawon maupun balsem. 

ada juga yang menyarankan diberikan salep 88 pada daerah sekitar bengkaknya lakukan setiap hari. Sesudah bengkaknya mulai menyusit maka lanjut dengan pengobatan luka, dengan obat kutil dan ditutup dengan menggunakan plester.
Yang terpenting jangan sekali kali mencabut lukanya sebab bisa jadi justru akan menimbulkan luka yang baru.

Dengan Antiseptic Salep

Mengobati penyakit patek pada merpati bisa dilakukan dengan mengoleskan ke bagian area yang terkena penyakit maupun virus pigeon pox atau dengan mengupas kulit yang telah mengering pada bagian yang terkena pigeon pox. Setelah itu berilah betadine dan selanjutnya bagian tersebut diperban.

Dibakar

Untuk mengobatinya bisa juga dilakukan dengan menggunakan cara yang lebih ekstrim. Yaitu bintik – bintik yang ada di bagian kaki atau benjolan tersebut tidak akan tahan dengan panas api.
Oleh sebab itu, untuk mengobatinya bakar bagian kulit yang terkena pigeon pox atau patek ini dengan cara sendok yang sudah terlebih dulu di panaskan atau dengan barang – barang lainnya yang tidak menimbulkan infeksi.
Dalam melakukannya jangan lupa setelah itu kasih betadine dan juga diberikan vitamin burung.

Pencegahan Patek Pada Burung Merpati

Jangan sesekali anda melakukan kebersihan kandang pada waktu malam atau pada saat hujan.
Sebab membersihkan kandang saat malam hari atau saat sedang hujan justru bisa menimbun penyakit pada kandang, bersihkan kandang pada pagi hari saja dengan teratur.
Keringkan juga kandang dengan bantuan cahaya matahari, sebab dengan menggunakan sinar matahari juga mengandung vitamin D yang sekaligus juga bisa membunuh penyakit yang ada pada kandang.
Jauhkan dari nyamuk atau serangga lainnya yang bisa mengganggu burung merpati peliharaan anda.
Hindari juga dari daerah lembab, dan tempat yang basah.
Berikan vitamin burung seminggu 3 kali agar burung jauh dari penyakit.

Penyakit patek ini bisa sembuh dengan sendirinua jika burung merpati yang terserang memiliki daya tahan tubuh yang kuat. ehingga bisa melawan jenis penyakit yang saat itu menyerang pada burung merpati anda.
Untuk bisa memiliki daya tahan tubuh yang kuat, anda perlu merawat burung merpati tersebut dengan sebaik mungkin. Selain itu juga diberikan makanan yang bernutrisi dan diberikan vitamin. Jangan sampai anda mengumbar dengan begitu saja

Rabu, 05 Desember 2018

Cara memilih merpati kolong yang berkualitas

Ciri – ciri merpati tinggian kolongan super yang baik, khususnya untuk digunakan dalam permainan merpati kolongan selalu menjadi topik yang hangat dibicarakan belakangan hari ini karena perlombaan merpati kolongan semakin marak digelar disetiap daerah untuk menghasilkan
Pengamatan yang penulis lakukan sangatlah terbatas karena hanya dilakukan dalam skala yang sangat kecil untuk dapat ditarik kesimpulan sehingga menghasilkan nilai akurasi yang lebih tinggi. Pengamatan hanya dilakukan dikandang sendiri terhadap merpati yang sangat terbatas jumlahnya dan pada merpati-merpati yang sering bermain & bertanding di lapang kolongan meja Pasir Layung, Bandung Jawa Barat tetapi besar harapan kami tulisan ini dapat bermanfaat bagi sesama penghobi dalam memilih merpati tinggi yang baik.
Sebelumnya ada 1 hal penting yang penulis ingin ingatkan kepada para pembaca bahwa tulisan ini tidak disarankan untuk dijadikan sebagai satu-satunya acuan baku bagi para penghobi merpati tinggi untuk memilih merpati jagoannya. Silahkan terus menggali informasi dari berbagai sumber lainnya karena sangat banyak referensi – referensi lain yang tentunya akan dapat saling melengkapi dengan tulisan ini sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dalam memilih merpati tinggian.
Ciri – ciri merpati tinggian yang bagus/baik telah menjadi bahan perdebatan klasik yang dapat dikatakan tidak akan pernah ada ujungnya tetapi tentu saja sangat mengasyikkan untuk di diskusikan bersama kawan-kawan sehobi pada saat sedang berkumpul bersama. Setiap penghobi merpati tinggian dapat dipastikan mempunyai pengalaman dan pendapatnya masing – masing mengenai ciri – ciri fisik merpati tinggian yang baik. Perbedaan – perbedaan tersebut yang menyebabkan dunia hobi merpati tinggian di Indonesia menjadi sangat menarik dan penuh tantangan.
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai ciri-ciri merpati tinggian yang baik,  ada baiknya dikategorikan terlebih dahulu berdasarkan pada tempat memilih dan membelinya :
Merpati yang dibeli dari pasar burung/keramba, yang dapat dikatakan 90% tidak jelas asal usulnya terkecuali ring perternaknya masih terpasang & ada nomer telepon yang dapat dihubungi.
Merpati yang berasal dari pasar tetapi sudah dilatih dilapang sehingga dapat dilihat secara langsung kinerjanya.
Merpati yang merupakan hasil ternak yang dibeli langsung dari peternaknya
Ciri –  ciri merpati tinggian kolongan super yang baik dari ketiga tempat tersebut diatas tentu saja akan memiliki kemiripan satu dengan lainnya tetapi sudah barang tentu akan mempunyai perbedaan-perbedaan.
Mari kita bandingkan merpati dari poin 1 & 2. Keunggulan merpati dari poin 1 adalah tentu saja masalah harganya, biasanya harganya akan lebih murah dibandingkan dengan merpati dari poin 2 yang sudah terlihat (enak) kinerjanya dilapangan dalam artian sudah stabil kolong, tidak pernah ketinggalan oleh gandengannya atau bahkan terkadang meninggalkan gandengannya ketika gandengannya terlalu lama berputar-putar ditempat lepasan dan yang terakhir adalah mau turun & landing dengan baik ketika digeber, baik posisi terbang solo ataupun gandeng. Dalam kata lain bahwa keuntungan yang kita dapat jikalau membeli merpati dari poin 2 adalah dapat meminimalkan biaya, tenaga & waktu dalam melatih merpati dari poin 1 sehingga kinerjanya menjadi seperti merpati dari poin 2. Itupun seandainya proses latihannya berjalan mulus sehingga menghasilkan merpati dari poin 1  kinerjanya menyamai atau bahkan lebih baik dari merpati poin 2.
Untuk merpati dari poin 1 dan poin 3 apabila diperbandingkan, tentu saja kembali lagi poin 1 akan lebih unggul dari segi harga dibandingkan dengan merpati dari poin 3. Dalam hal ini peternak yang dimaksud poin 3 adalah peternak yang sudah beberapa kali membuktikan bahwa hasil ternaknya enak dipakai untuk main dilapang. Dalam hal membeli bahan dari peternak, hitungan biaya untuk latih + tenaga & waktunya akan kurang lebih sama dengan merpati dari poin 1 tetapi ada keuntungan yang didapat dalam melatih merpati dari poin 3. Peternak yang baik akan hapal bagaimana karakter hasil ternakannya dalam proses pelatihan. Hal tersebut akan memberikan gambaran kepada kita bagaimana caranya untuk memaksimalkan kinerja merpati tersebut pada saatnya nanti.
Ciri-ciri merpati tinggian yang baik menurut pengalaman penulis adalah sebagai berikut : 
  1. Paruh ramping kecil/tipis seperti Tekukur atau Perkutut bisa juga seperti paruh Burung Holypri.
  2. Hidung pesek kering tipis dan lubang hidung kecil rapet.
  3. Mata kuning, kuning kemerahan bisa juga yg merah menyala atau mata jawa dan liplap maupun mata pilo asal teleng hitam pada mata/pupil kecil bening dan bulat kalau mbekur pupil semakin mengekecil juga pada saat tertimpa cahaya Matahari.
  4. Adapun teleng hitam yg pudar cari yang warna hitamnya jelas/seperti kedelai busuk (tidak merusak bulatnya pupil) Tipe seperti ini biasanya di samping bagus buat Player bagus juga buat Pacekan atau Materi Ternak.
  5. Guratan pelupuk mata atau alis tipis tidak kasar dengan warna segar tidak merah tebal.
  6. Kepala Panjul atau mengerucut bisa juga yang Njambe tapi sedang tidak terlau besar.
  7. Pipi tipis tidak tembem dan bulu Jenggot lembut.
  8. Leher panjang atau yg pendek tapi ideal sepadan dengan anggota tubuh lainya juga kokoh kalau di pegang melongok/menaik seperti gancu atau kait.
  9. bentuk badan Njantung atau Oval seperti bentuk telor, kenyal saat di pegang empuk dan tipis di lihat dari pundak ke pangkal ekor membentuk segi tiga.
  10. Punggung rata dan dada mbilah seperti perahu tapi berisi dengan gumpalan daging dan berotot, ujung dada bagian belakang melengkung ke dalam bagian perut.
  11. Perut bagian antara ujung capit udang dan ujung dada berisi tidak lembek jika diraba berotot seperti menyentuh lenturan karet.
  12. Sayap rapih dan penjawat panjang seperti bilah Pedang dan sejajar dengan ujung ekor serta tulang sayap tebal seimbang kanan dan kiri, jikalau di genggam tangan/tekam sayap melipat menutup ke badan.
  13. Ekor pendek bila di sejajarkan antar bulu ekor menyatu seperti sendok, Bila yang panjang cari yang sejajar juga dengan sayap dan saat di genggam ujung ekor Temungkul "jawa" (ujung ekor menunjuk ke bawah) jika di lihat dari samping.
  14. Kaki kering, jari panjang serta lentik kokoh dan cari yg kuku seperti cakar Elang.
  15. Sumpit/capit udang atau tulang bawah dubur berlidi panjang melengkung serta tebal dan menonjol, jarak antar ujung tulang sumpit tidak melebihi ruas jari telunjuk jika di genggam ujung tulang menempel di telapak tangan.
  16. Jenis bulu lembut halus atau Nyutra dan tebal, kering mengkilat seperti berminyak kalau di genggam licin.
  17. Kalau berjalan seperti Mentok/Entok (sebangsa Bebek) dan sedikit Jinjit (telapak kaki tidak menelpel tanah)
  18. Kepakan sayapnya saat di umbar berbunyi seperti kepakan ayam jago yang akan kukuruyuk walaupun volumenya tak sekeras kepakan ayam jago itu menandakan tingkat keagresifan yang tinggi.
Mendapatkan merpati tinggian dengan kualitas yang baik atau bahkan istimewa, terkadang memerlukan perjalanan yang panjang dan biaya yang mahal. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi dalam hal ini. Selalu jaga silaturahmi sesama penghobi merpati agar kita selalu hepi [baca : gembira] dalam menyalurkan hobi kita ini.

Merpati kolong



Merpati kolongan merupakan suatu bentuk seni dalam hobi merpati. kita mengetahui bahwa seni bermain merpati banyak jenisnya mulai dari seni merpati POS sebagai cikal bakal seni merpati lainnya. ada seni merpati hias kemudian berkembang menjadi banya seperti seni merpati balap (andhokan), tomprangan (istilah jakarta "burung tarik") kemudian yang terakhir adalah merpati kolongan/kalangan. dan merpati kolongan / kalangan pun dibagi menjadi kolongan bebas dan kolongan dengan menggunakan meja sebagai landasan merpati. dalam bermain merpati diperlukan sebuah wadah atau forum yang berguna sebagai tempat mencari pengetahuan dari berbagai pakar yang berpengalaman terkait cara melatih dan merawat merpati agar mampu tampil prima dalam bermain.

Permainan merpati kolong di Indonesia njirmerupakan permainan merpati satu satunya didunia dan hanya ada di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, merpati kolong di Indonesia berkembang semakin pesat. Banyak orang yang awalnya tidak tahu menahu tentang merpati jadi tertarik dikarenakan pamornya semakin melejit.

Ditambah lagi dengan hadiah-hadiah lomba yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah dalam sekali event. Belum lagi, harga jual merpati kolong yang sudah mencicipi podium akan jauh lebih meningkat dibandingkan dengan merpati biasa.

Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya merpati kolong di Indonesia ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Bagaimana cerita selengkapnya tentang sejarah merpati kolong di Indonesia, simak video ulasannya bersama salah satu pencetus dan saksi terbentuknya lapak kolong pertama kali. Tonton selengkapnya di vidio dibawah ini.

https://youtu.be/-MQ_r5eUmTE

Hobi dan Merpati


Merpati di Indonesia tidak hanya dijadikan hewan peliharaan atau hiasan rumah saja tetapi menjadi sarana untuk menyalurkan hobi dengan merpati dijadikan ajang perlombaan, bahkan tidak sedikit orang yang mencari uang dari merpati. Di Indonesia ada berbagai macam jenis permainan merpati yang di lomba kan, diantaranya :
  1. Mepati kolong
  2. Merpati balap
  3. Merpati tomprang dan masih banyak lagi.
Merpati merupakan hewan yang sangat setia terhadap pasangannya dan memiliki insting yang kuat untuk pulang. Dari situlah para penghobi memanfaatkan kelebihan dari merpati untuk dijadikan sebagai hobi. Merpati memiliki 2 fase yaitu fase mengeram/bertelur dan fase giring ( dimana si penjantan tidak ingin terpisah dengan betinanya ), dalam permainan merpati diatas dalam fase mengeram/bertelur biasanya sepasang merpati hanya di berikan 6-8 hari untuk mengeram/bertelur dan dalam fase isi merpati di istirahatkan dan tidak dimainkan, sedangkan dalam fase giring sepasang merpati hanya bisa giring 4-6 hari dan setelah itu si betina bertelur dan fase inilah yang dimanfaatkan para penghobi merpati untuk memainkan merpatinya. 



Teori beternak Steven Van Breemen

Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “Population Genetics“. Tujuan metode ini adalah membangu...