Minggu, 30 Desember 2018

Cara mengobati merpati kesayangan yang cacingan


Cacingan adalah penyakit yang pada umumnya bisa dialami oleh semua makhluk hidup, baik manusia ataupun hewan. Tetapi di sini khusus pada burung Merpati, cacingan yang menyerang burung merpati bisa melalui berbagai cara, bisa melalui makanan dan minuman yang tercampur dengan kotoran burung / tidak vertil atau bisa juga melalui pori-pori pada kaki burung. Biasanya ini terjadi pada kandang yang kotor.

Merpati pada umumnya akan mudah terserang penyakit cacingan jika tidak dijaga kebersihan lingkungannya, baik kandang ataupun makan dan minuman yang dikonsusmsi Merpati maupun tempat makan dan minumnya. Telur cacing yang tersebar dalam kandang dapat dengan mudah ikut masuk dalam tubuh Merpati melalui pori-pori kulit kaki.

A.  Gejala Cacingan

Jenis cacing yang biasa menyerang merpati pun ada 3 jenis, tapi gejala yang di timbulkan dari masing-masing cacingt tersebut hampir sama. Secara kasat mata, kita dapat mendeteksi gejala cacingan jenis apa yang menyerang burung merpati, sebagai berikut:

1.  Worms (acaridiasis) atau biasa disebut cacing gelang. 

Berwarna putih dengan bentuk bulat melingkar, ukurannya antara 2 – 5 cm dan biasanya ditemukan di usus kecil. Larva cacing ini dapat menembus dinding usus dan berpotensi mempengaruhi organ-organ vital seperti paru-paru dan hati.

Merpati yang terinfeksi acaridiasis akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
1.    Kehilangan selera makan.
2.    Merpati terlihat lemah.
3.    Bentuk kotoran tidak konsisten.
4.    Merpati terus menerus kehausan.
5.    Bulu acak-acakan dan buram.
6.    Muntah.
7.    Parasit dapat dengan mudah dilihat dalam tinja dan bahkan dalam muntahan.

2.  Capillaries

Mempunyai panjang antara 9-16 mm, berwana kuning gelap dan cenderung untuk tinggal di usus besar. Mereka sangat kecil dan tipis sehingga hampir mustahil untuk melihatnya dengan mudah.

Merpati yang terinfeksi capillaries akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
•    Mengurus dengan cepat
•    Kotoran berwarna hijau, mencret (diare) hijau
•    Selalu kehausan
•    Bulu kusam
•    Bulu ekor kusut dan biasanya ada noda kotoran berwana kehijauan

3.  Tapeworms atau biasa dikenal dengan sebutan cacing pita

Biasanya berbentuk datar dan panjang, panjangnya dapat mencapai 20 cm. Pada bagian depan terdapat mulut yang mempunyai 3 buah bibir dan masing-masing mempunyai gigi yang tajam. Merpati yang terinfeksi cacing pita dalam waktu yang lama akan menyebabkan borok di dinding ususnya. Ini yang menyebabkan pemulihan merpati berjalan perlahan walaupun cacing pitanya sudah berhasil dikeluarkan/dibasmi. Sangat penting untuk segera mengobati merpati apabila muncul gejala terinfeksi cacing pita agar tidak menimbulkan borok/bisul pada ususnya.
Merpati yang terinfeksi tapeworms akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut :
•    Selalu kehausan
•    Kotoran mencret (diare) dan keras secara bergantian dalam waktu yang singkat
•    Menjadi kurus
•    Bulu-bulunya kusut
•    Merpati terlihat lesu dan tidak bergairah
•    Telur cacing pita terlihat dalam kotoran merpati

B. Pengobatan

Jika kita sudah mengetahui bagaimana Cacing masuk ke dalam tubuh dan gejalanya, maka hal yang harus dilakukan adalah upaya pencegahan dan pengobatan. Pencegahan dapat kita lakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah menjaga kebersihan kandang, melakukan penyemprotan disinfektan, menjaga kebersihan wadah makanan dan minuman, serta menjaga kebersihan pakan dan minuman yang dikonsumsi merpati

Jika kita menggunakan kandang sistem baterei, tentunya akan lebih mudah melakukan kontrol kondisi kebersihan kandang, namun akan sedikit mengalami kesulitan jika merpati yang kita pelihara, kita umbar di kandang koloni, atau di alam bebas. Jika merpati kita sudah terlanjur terserang cacingan, ada baiknya segera melakukan pengobatan agar tidak berujung pada kematian. Sebelum melakukan pengobatan, ada baiknya memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
•    Jangan memberikan obat cacing saat burung masih meloloh
•    Jangan memberikan obat cacing saat stamina burung menurun.
•    Puasakan burung minimal 12 jam sebelum diberikan obat.
Pengobatan Kimia
Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada waktu-waktu sebagai berikut :
Merpati muda, pada usia 9 minggu lebih
Merpati lomba, pada saat sedang mengerami telur/istirahat
Indukan, 7 minggu sebelum mulai diternak

Skema pengobatan:

Hari ke-1 :
1. Pemberian obat cacing sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum merpati diberi makan dan biarkan puasa sampai sore hari. Biasanya cacing akan mati/keluar dari badan merpati pada siang hari.
2.  Keuntungan dari penggunaan Albend OS cair ini adalah jarang sekali dimuntahkan kembali oleh merpati karena memang dibuat khusus untuk merpati.

Hari ke-2 :
•    Semprot kandang dengan disinfektan seperti Rodalon atau lainnya.
•    Berikan multivitamin

Hari ke-3 sampai 5 :
Berikan prebiotik. Untuk prebiotik, Raptor Pigeons Farm menggunakan produk bio janna 6 for birds. Silahkan klik foto dibawah ini untuk menuju situs produsen bio janna 6 for birds.

Hari ke-6 :
Berikan multivitamin. Raptor Pigeons Farm menggunakan VITAREST untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada merpati karena produk ini mudah digunakan dan terbukti kualitasnya. Klik disini untuk keterangan detail mengenai VITAREST.

Pengobatan Alami

Cacing pada burung merpati juga bisa kita obati dengan cara herbal atau alami, dan ada 2 cara, sebagai berikut:

1.  Buah Jambe
Buah jambe bisa untuk mengatasi cacingan pada burung merpati. Jika merpati yang cacingan mengkonsumsi jambe maka cacing dalam perutnya ikut keluar pada kotoran merpati. Cara membuatnya adalah buah jambe di jemur sampai kering terus dihaluskan. Cara pemberianya bisa dispet atau dibuat butiran yang dicampur gula jawa. Pemberian sebaiknya keadaan tembolok merpati kosong agar supaya cacingan obat jambe bisa secara maksimal membunuh cacing.

2.  Bawang Putih
Bawang putih juga dapat untuk mengatasi cacingan pada merpati. Potong kecil-kecil dan lolohkan pada merpati 2 - 3 potong tiap sore.

C. Pencegahan

1. Bersihkan tempat kotoran merpati secara teratur dan pastikan selalu dalam keadaan kering
2. Gunakan disinfektan yang sesuai dengan teratur
3. Pastikan makanan yang disediakan untuk merpati tidak tercampur dengan kotoran merpati
4. Pengobatan cacingan terhadap merpati dilakukan secara bersamaan untuk seluruh merpati yang ada di kandang.
5. Selalu karantina terlebih dahulu semua merpati baru yang akan masuk ke kandang kita
6. Lakukan pemberian obat cacing seperti langkah-langkah diatas secara teratur. Pengobatan ke-2 setelah langkah diatas dilakukan 2 minggu kemudian, setelah itu lakukan setiap 3 bulan sekali.

Demikian sharing pengalaman dari saya, untuk upaya pencegahan berikutnya, berikan obat cacing sebulan sekali. Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teori beternak Steven Van Breemen

Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “Population Genetics“. Tujuan metode ini adalah membangu...