Rabu, 05 Desember 2018

Cara memilih merpati kolong yang berkualitas

Ciri – ciri merpati tinggian kolongan super yang baik, khususnya untuk digunakan dalam permainan merpati kolongan selalu menjadi topik yang hangat dibicarakan belakangan hari ini karena perlombaan merpati kolongan semakin marak digelar disetiap daerah untuk menghasilkan
Pengamatan yang penulis lakukan sangatlah terbatas karena hanya dilakukan dalam skala yang sangat kecil untuk dapat ditarik kesimpulan sehingga menghasilkan nilai akurasi yang lebih tinggi. Pengamatan hanya dilakukan dikandang sendiri terhadap merpati yang sangat terbatas jumlahnya dan pada merpati-merpati yang sering bermain & bertanding di lapang kolongan meja Pasir Layung, Bandung Jawa Barat tetapi besar harapan kami tulisan ini dapat bermanfaat bagi sesama penghobi dalam memilih merpati tinggi yang baik.
Sebelumnya ada 1 hal penting yang penulis ingin ingatkan kepada para pembaca bahwa tulisan ini tidak disarankan untuk dijadikan sebagai satu-satunya acuan baku bagi para penghobi merpati tinggi untuk memilih merpati jagoannya. Silahkan terus menggali informasi dari berbagai sumber lainnya karena sangat banyak referensi – referensi lain yang tentunya akan dapat saling melengkapi dengan tulisan ini sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dalam memilih merpati tinggian.
Ciri – ciri merpati tinggian yang bagus/baik telah menjadi bahan perdebatan klasik yang dapat dikatakan tidak akan pernah ada ujungnya tetapi tentu saja sangat mengasyikkan untuk di diskusikan bersama kawan-kawan sehobi pada saat sedang berkumpul bersama. Setiap penghobi merpati tinggian dapat dipastikan mempunyai pengalaman dan pendapatnya masing – masing mengenai ciri – ciri fisik merpati tinggian yang baik. Perbedaan – perbedaan tersebut yang menyebabkan dunia hobi merpati tinggian di Indonesia menjadi sangat menarik dan penuh tantangan.
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai ciri-ciri merpati tinggian yang baik,  ada baiknya dikategorikan terlebih dahulu berdasarkan pada tempat memilih dan membelinya :
Merpati yang dibeli dari pasar burung/keramba, yang dapat dikatakan 90% tidak jelas asal usulnya terkecuali ring perternaknya masih terpasang & ada nomer telepon yang dapat dihubungi.
Merpati yang berasal dari pasar tetapi sudah dilatih dilapang sehingga dapat dilihat secara langsung kinerjanya.
Merpati yang merupakan hasil ternak yang dibeli langsung dari peternaknya
Ciri –  ciri merpati tinggian kolongan super yang baik dari ketiga tempat tersebut diatas tentu saja akan memiliki kemiripan satu dengan lainnya tetapi sudah barang tentu akan mempunyai perbedaan-perbedaan.
Mari kita bandingkan merpati dari poin 1 & 2. Keunggulan merpati dari poin 1 adalah tentu saja masalah harganya, biasanya harganya akan lebih murah dibandingkan dengan merpati dari poin 2 yang sudah terlihat (enak) kinerjanya dilapangan dalam artian sudah stabil kolong, tidak pernah ketinggalan oleh gandengannya atau bahkan terkadang meninggalkan gandengannya ketika gandengannya terlalu lama berputar-putar ditempat lepasan dan yang terakhir adalah mau turun & landing dengan baik ketika digeber, baik posisi terbang solo ataupun gandeng. Dalam kata lain bahwa keuntungan yang kita dapat jikalau membeli merpati dari poin 2 adalah dapat meminimalkan biaya, tenaga & waktu dalam melatih merpati dari poin 1 sehingga kinerjanya menjadi seperti merpati dari poin 2. Itupun seandainya proses latihannya berjalan mulus sehingga menghasilkan merpati dari poin 1  kinerjanya menyamai atau bahkan lebih baik dari merpati poin 2.
Untuk merpati dari poin 1 dan poin 3 apabila diperbandingkan, tentu saja kembali lagi poin 1 akan lebih unggul dari segi harga dibandingkan dengan merpati dari poin 3. Dalam hal ini peternak yang dimaksud poin 3 adalah peternak yang sudah beberapa kali membuktikan bahwa hasil ternaknya enak dipakai untuk main dilapang. Dalam hal membeli bahan dari peternak, hitungan biaya untuk latih + tenaga & waktunya akan kurang lebih sama dengan merpati dari poin 1 tetapi ada keuntungan yang didapat dalam melatih merpati dari poin 3. Peternak yang baik akan hapal bagaimana karakter hasil ternakannya dalam proses pelatihan. Hal tersebut akan memberikan gambaran kepada kita bagaimana caranya untuk memaksimalkan kinerja merpati tersebut pada saatnya nanti.
Ciri-ciri merpati tinggian yang baik menurut pengalaman penulis adalah sebagai berikut : 
  1. Paruh ramping kecil/tipis seperti Tekukur atau Perkutut bisa juga seperti paruh Burung Holypri.
  2. Hidung pesek kering tipis dan lubang hidung kecil rapet.
  3. Mata kuning, kuning kemerahan bisa juga yg merah menyala atau mata jawa dan liplap maupun mata pilo asal teleng hitam pada mata/pupil kecil bening dan bulat kalau mbekur pupil semakin mengekecil juga pada saat tertimpa cahaya Matahari.
  4. Adapun teleng hitam yg pudar cari yang warna hitamnya jelas/seperti kedelai busuk (tidak merusak bulatnya pupil) Tipe seperti ini biasanya di samping bagus buat Player bagus juga buat Pacekan atau Materi Ternak.
  5. Guratan pelupuk mata atau alis tipis tidak kasar dengan warna segar tidak merah tebal.
  6. Kepala Panjul atau mengerucut bisa juga yang Njambe tapi sedang tidak terlau besar.
  7. Pipi tipis tidak tembem dan bulu Jenggot lembut.
  8. Leher panjang atau yg pendek tapi ideal sepadan dengan anggota tubuh lainya juga kokoh kalau di pegang melongok/menaik seperti gancu atau kait.
  9. bentuk badan Njantung atau Oval seperti bentuk telor, kenyal saat di pegang empuk dan tipis di lihat dari pundak ke pangkal ekor membentuk segi tiga.
  10. Punggung rata dan dada mbilah seperti perahu tapi berisi dengan gumpalan daging dan berotot, ujung dada bagian belakang melengkung ke dalam bagian perut.
  11. Perut bagian antara ujung capit udang dan ujung dada berisi tidak lembek jika diraba berotot seperti menyentuh lenturan karet.
  12. Sayap rapih dan penjawat panjang seperti bilah Pedang dan sejajar dengan ujung ekor serta tulang sayap tebal seimbang kanan dan kiri, jikalau di genggam tangan/tekam sayap melipat menutup ke badan.
  13. Ekor pendek bila di sejajarkan antar bulu ekor menyatu seperti sendok, Bila yang panjang cari yang sejajar juga dengan sayap dan saat di genggam ujung ekor Temungkul "jawa" (ujung ekor menunjuk ke bawah) jika di lihat dari samping.
  14. Kaki kering, jari panjang serta lentik kokoh dan cari yg kuku seperti cakar Elang.
  15. Sumpit/capit udang atau tulang bawah dubur berlidi panjang melengkung serta tebal dan menonjol, jarak antar ujung tulang sumpit tidak melebihi ruas jari telunjuk jika di genggam ujung tulang menempel di telapak tangan.
  16. Jenis bulu lembut halus atau Nyutra dan tebal, kering mengkilat seperti berminyak kalau di genggam licin.
  17. Kalau berjalan seperti Mentok/Entok (sebangsa Bebek) dan sedikit Jinjit (telapak kaki tidak menelpel tanah)
  18. Kepakan sayapnya saat di umbar berbunyi seperti kepakan ayam jago yang akan kukuruyuk walaupun volumenya tak sekeras kepakan ayam jago itu menandakan tingkat keagresifan yang tinggi.
Mendapatkan merpati tinggian dengan kualitas yang baik atau bahkan istimewa, terkadang memerlukan perjalanan yang panjang dan biaya yang mahal. Diperlukan tingkat kesabaran yang tinggi dalam hal ini. Selalu jaga silaturahmi sesama penghobi merpati agar kita selalu hepi [baca : gembira] dalam menyalurkan hobi kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teori beternak Steven Van Breemen

Steven Van Breemen mengembangkan sebuah metode ternak yang disebut : “Population Genetics“. Tujuan metode ini adalah membangu...